Selasa, 07 Agustus 2012

KEMASAN BIODEGREDIBLE

BAHAN KEMASAN BIODEGREDIBLE SEBAGAI SOLUSI PENYELAMAT LINGKUNGAN BERBASIS BAHAN DASAR ALAMI DARI ALAM

Seperti yang kita ketahui bersama, masalah pencemaran lingkungan khususnya sampah merupakan masalah yang dari dulu tidak pernah ada habisnya. Lebih parah lagi dari tahun ke tahun jumlah sampah di dunia semakin bertambah jumlahnya. Bagaimana jadinya bila seluruh daratan dan lautan tempat makhluk hidup terisi oleh sampah tak terbayang keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di dunia ini.
Sampah padat yang ada di dunia sebanyak 30% merupakan sampah dari bahan kemasan dan plastik merupakan sampah bahan kemasan yang paling dominan yaitu 13% dari 30% total sampah bahan kemasan tersebut. Sampah plastik tersebut butuh waktu yang sangat lama untuk terurai, butuh beratus-ratus tahun bahkan beribu-ribu tahun. Sehingga bila sekarang kita lihat di tanah-tanah pasti ada sampah plastik yang berasal dari ratusan tahun lalu yang masih utuh belum terurai. Bagi orang awam yang melihatnya pasti biasa saja bahkan tidak peduli, tetapi bagi orang yang tahu akan dampak lingkungan yang ditimbulkan ini merupakan masalah besar.
Untuk mengatasi hal tersebut sekarang sedang dikembangkan dan sudah banyak yang menggunakan bahan kemasan biodegredible sebagai pengganti plastik konvensional atau sintetis terutama perusahaan-perusahaan yang membutuhkan bahan kemasan plastik. Bahan kemasan plastik banyak digunakan untuk berbagai barang kebutuhan hidup manusia karena keunggulan sifatnya yang ringan, praktis, ekonomis, mudah proses membuatnya, dan tahan terhadap pengaruh lingkungan. Akan tetapi manusia dahulu tidak memperhitungkan masalah plastik yaitu sangat lama terdegradasi secara alami. Apalagi plastik biasanya dan kebanyakan digunakan untuk bahan kemasan sekali pakai yang langsung dibuang sehingga sampah plastik semakin lama semakin banyak.
Bahan kemasan biodegredible ini salah satu jalan untuk mengatasi masalah sampah plastik karena merupakan bahan kemasan yang ramah lingkungan, apabila bahan kemasan ini dibuang ke tanah dapat terurai sendiri dengan bantuan mikroorganisme. Bahan kemasan biodegredible sendiri bahan bakunya paling banyak menggunakan bahan hasil pertanian yang banyak mengandung komponen-komponen yang dapat terurai seperti pati, polisakarida, lignoselulosa, pektin, kitosan, kitin, gums, protein dan lemak dari hewan seperti kasein, whey, kolagen,  gelatin, dari tumbuhan seperti zein, protein kedelai, gluten, dan lain-lain.
Seharusnya Indonesia yang notabene negara Agraris dan negara Maritim yang memiliki hasil pertanian dan perikanan melimpah dan dapat diperoleh sepanjang tahun dapat menjadi negara yang bisa menyelamatkan dunia dengan mengganti penggunaan plastik konvensional yang ada saat ini yaitu yang merupakan polimer sintetik terbuat dari minyak bumi (non-renewable) dengan bahan kemasan yang biodegredible yang dapat terdegradasi oleh mikroorganisme di lingkungan. Selain mengurangi sampah dunia karena bahan ini dapat membusuk sendiri seperti kompos dengan waktu lebih cepat karena berasal dari bahan terbarukan, biodegredible juga mampu mengurangi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dari plastik sintetis.
Sampah plastik sintetis yang ada bila ditangani dengan ditimbun dalam tanah akan mencemari tanah dan merusak ekosistem sedangkan kalau dibakar akan menghasilkan gas CO2 yang meningkatkan pemanasan global. Sedangkan bahan kemasan biodegredible bila didegradasi oleh mikroorganisme dapat menjadi kompos yang menyuburkan tanah walaupun jua menghasilkan gas CO2 dan air tapi juga akan menghasilkan asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan selain itu bila dipakai untuk kemasan pangan tidak ada bahan kimia beracun yang akan mengontaminasi sehingga tidak berdampak pada kesehatan seperti apabila menggunakan plastik konvensional atau sintetis.
Sebenarnya ada satu lagi cara menangani sampah plastik sintetis yaitu dengan cara daur ulang tetapi cara ini membutuhkan biaya yang tinggi dan yang dapat ditangani hanya sebagian kecil sampah dan yang sebagian besarnya lagi tetap dapat mencemari lingkungan lagipula apabila didaur ulang sampah plastik akan menjadi plastik lagi tidak bisa dihilangkan atau dikurangi jumlahnya.
Selain itu, hal yang membedakan jumlah sampah plastik zaman dahulu yang tidak sebanyak sekarang adalah zaman dahulu pengemasan banyak menggunakan kemasan alami seperti kayu, bambu, daun dan jerami. Sekarang setelah plastik ditemukan, ilmu dan teknologi juga berkembang maka plastik menjadi sebuah kebutuhan tanpa dapat dicegah dan diganti dengan bahan kemasan lain. Bila plastik diganti dengan kemasan lain maka menyebabkan berat sampah meningkat 400%, volume sampah meningkat 250%, dan biaya meningkat 200% (Fleming, 1992).
Alangkah sangat baik dan bijak bila kita seperti orang-orang zaman dahulu yaitu menggunakan bahan kemasan alami tetapi ditambah dengan ilmu dan teknologi yang lebih canggih yang kita miliki sekarang. Biodegredible sebagai solusi permasalahan lingkungan tersebut yang berbahan dasar tetap dari alam yang mudah didapat dan dapat terbaharui seperti pati, polisakarida, lignoselulosa, pektin, kitosan, kitin, kasein, protein, lipid dan sebagainya. Maka dari itu penggunaan kemasan biodegrideble dibutuhkan dan cepat dikembangkan untuk mengganti plastik konvensional yang cenderung dibuat dari minyak bumi, gas alam, petroleum, dan batubara yang semakin sedikit jumlahnya dan tidak dapat terbaharukan agar permasalahan lingkungan, kesehatan manusia, dan kelestarian alam terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar